personal finance,

Memulai investasi dengan uang satu juta

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Apr 04, 2020 ยท 3 mins read
Memulai investasi dengan uang satu juta Photo by Kelvin Yup

Investasi bagi sebagian orang mungkin masih terdengar asing, dan yang sudah pernah mendengarpun masih memiliki pandangan yang terbatas tentang apa saja yang bisa diinvestasikan, saya sendiri dulu termasuk didalamnya (sekarang pun masih ada keterbatasan tentunya), mulai keterbatasan mengenai pengetahuan instrumen-instrumen investasi, bagaimana melakukannya, dan bagaimana memulainya.

Postingan sebelum-sebelumnya pernah dibahas mengenai instrumen-instrumen mana saja yang memiliki risiko dari rendah ke tinggi.

Disaat sulit seperti saat ini, dengan wabah covid-19 yang memukul ekonomi, sebisa mungkin kita tetap menyisihkan uang untuk investasi, kalau bisa, dan mudah-mudahan kita bisa melewati semua ini dengan selamat.

Apakah Investasi harus dengan uang banyak?

Tentu saja tidak, investasi tidak harus mahal, tidak harus dengan uang yang banyak, sama halnya kalau orang-orang membeli barang dengan menyicil, investasi juga bisa dilakukan dengan menyicil, yang mana tujuan cicilannya agar menjadi lebih aman secara finansial, yang merupakan salah satu tujuan finansial (setidaknya untuk saya sendiri).

Jadi, untuk menyimpan uang satu juta dalam bentuk investasi, apa sajakah instrumen yang bisa kita pilih?

Tabungan berbunga tinggi

Meski untuk tabungan ada yang menyebut tidak terhitung sebagai investasi, dan saat ini bank tidak banyak menawarkan bunga yang tinggi, terutama bank-bank yan terhitung besar, seperti BCA, BNI, dan lainnya.

Bank dengan Buku 3 ke bawah, biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dari bank yang disebut di atas, bank seperti BTPN Jenius dan TMRW by UOB yang menawarkan 4% p.a (pajak 20% untuk bunga yang diterima), suku bunga yang terhitung lumayan dengan imbal yang pasti.

Reksa dana Pasar uang

Reksa dana pasar uang saat ini memiliki return yang agak lebih tinggi dibanding dengan tabungan bunga tinggi, misalkan contoh BNI-AM, yang memiliki kinerja lebih baik.

Reksa dana pasar uang ini akan menanamkan uang yang kita investasikan ke berbagai instrumen pasar uang, seperti sertfikat bank indonesia (SBI), sertfifikat deposito, repurchase agreement, dan instrumen lainnya

Reksa dana Pendapatan Tetap

Reksa dana ini akan menginvestasikan uang kedalam setidaknya 80% ke surat utang atau obligasi, dan aset-aset lain yang bersifat efek utang, obligasi ini bisa yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau oleh pemerintah (SBR, SUKUK dan lainnya).

Reksa dana pendapatan tetap ini bersifat stabil, karena dari surat utang tersebut ada perjanjian jumlah kupon yang akan dibayarkan setiap bulannya, dari sini kata pendapatan tetap bermula, maka imbal balik yang didapat terhitung stabil, dan setiap surat hutang memiliki maturity date.

Reksa dana ini memiliki risiko yang agak lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, salah satu risiko yang terpapar adalah jika surat hutang yang dibeli dari suatu perusahaan, dan perusahaan tersebut mengalami gagal bayar kupon, maka kualitas dari produk reksa dana yang dikeluarkan oleh manajer investasi ini menjadi turun juga.

DPLK

Untuk DPLK (dana pensiun lembaga keuangan) ini, dikhususkan bagi yang sudah memiliki akun disatu bank atau perusahaan asuransi, dan memiliki kontribusi setiap bulannya, maka tambahan uang 1 juta ini bisa menambah kontribusi yang sebelumnya sudah dibayarkan.

Lainnya

Obligasi

Sebelumnya dengan reksa dana pendapatan tetap yang berisi instrumen surat utang, tapi kita bisa membeli obligasi secara langsung, salah satunya dengan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti SBR, Sukuk dan produk lainnya, Obligasi pemerintah ini terhitung aman, karena dijamin oleh pemerintah. Untuk surat utang lain yang dikeluarkan oleh perusahaan, akan berbeda lagi cara untuk menyaringnya, dan agak lebih rumit menilai kualitas dari obligasi tersebut

Saham

Untuk yang memiliki toleransi risiko tinggi, uang 1 juta bisa digunakan membeli saham, tentu saja pemilihan saham perusahaan mana yang jadi pertimbangan keputusan.

Dan seperti dibilang sebelumnya, risiko lebih tinggi, bisa jadi setelah anda beli nilai dari 1 juta tersebut menjadi turun (atau nambah).

Investasi memang bukan perkerjaan satu kali saja, tapi dilakukan secara konsisten.

Join Newsletter
Get the latest news right in your inbox. We never spam!
Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Skeptisme tentang Robo Advisor

Ada beberapa layanan broker investasi, terutama untuk yang menyediakan produk-produk reksa dana, yang menawarkan didalam aplikasinya ...

In investasi, Feb 15, 2023