saham,

Kalau saham sedang merah, koreksi, bagaimana?

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Nov 19, 2021 · 2 mins read
Kalau saham sedang merah, koreksi, bagaimana? Photo by ja ma on Unsplash

Kalau mendengar atau mengalami hal di atas, kira-kira apa reaksi kita atau orang-orang? mungkin ada yang panik, ada yang senang mau serok bawah, atau ada yang menunggu arah kemana, apakah akan terus turun atau berbalik arah rebound?.

Ada dua pepatah yang sering didengungkan dalam dunia investasi, “jangan menangkap pisau yang sedang jatuh”, atau “market sedang koreksi, diskon, saatnya borong”, dua hal yang kontradiksi ini akan selalu ada, dan masing-masing bisa memiliki argumennya masing-masing, yang satu percaya bahwa saham tersebut bisa jadi terus turun, makanya jangan menangkap pisau, atau saat ini sedang koreksi, harga murah dari sebelumnya dan setiap waktu bisa berbalik arah naik.

Diantara keduanya, akan ada satu yang benar, untuk mana yang benar, tidak ada yang tahu, tapi yang pasti, salah satu akan ada yang benar.

Yang bisa menjawab, cuma waktu, bisa jadi memang akan terus turun seperti nasib dari salah satu saham ini misalkan,

Atau ini

Atau akankah seperti saham ini yang sebelumnya ga naik-naik amat, terus jatuh ketika pandemi, yang kemudian naik terus seiring waktu seperti emiten ini?

Lagi-lagi, tidak ada yang tahu kejadian ke depan, karena waktu berjalan ke depan, dan hanya bisa menghubungkannya dengan melihat ke belakang.

Apakah fundamental cukup?

Fundamental dari perusahaan mungkin tidak cukup, dan menurut saya, keberuntungan juga memainkan peran, perusahaan yang bagus secara fundamental, membayar dividen dengan baik, kapitalisasi pasar juga besar, dan strategi buy and hold tidak selalu menjadi jawaban atas pertanyaan bagaimana strategi yang baik dalam investasi saham, kasarnya, salah masuk beli saham pas lagi pucuk, kemudian turun terus, entah karena berita, atau karena memang pasar sedang tidak berpihak pada saham tersebut.

Keep calm!

Tetap tenang, dan terus lakukan pengawasan dengan portofolio yang kita punya, sebagai investor, kalau memang percaya dengan perusahaannya, silakan, bisa terus pegang saham tersebut sampai waktu yang dirasa cukup, atau kalo memang perlu dilakukan aksi seperti realisasikan keuntungan silakan ambil, jika memang diperlukan.

Kalo sedang turun, lakukan money management, dan beli

Dan perlu diingat, untung/rugi kita di pasar saham, selama tidak direalisasikan, artinya tidak melakukan aksi jual saham, terlepas saham tersebut keadaan untung atau rugi, selama tidak dijual, keadaan kita masih floating gain atau floating loss, untung dan rugi yang kita dapatkan masih berupa kemungkinan, ketika dijual, maka untung/rugi itu akan menjadi nyata.

Bursa saham naik

Saat ini sedang dalam keadaan bullish, IHSG menyentuh 6698, tapi tetap hati-hati, dan jangan terjebak dalam fallacy dunning-kruger effect, karena biasanya kalau sedang bullish, apa yang kita beli bisa jadi naik, karena mekanisme bullish, bukan karena kita jagoan nebak arah saham.

Everyone is a genius in a bull market

Mark Cuban

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Berinvestasi di aset finansial (digital)

Bayangkan satu skenario dimana kita membeli emas, misalkan kita beli 10 gram, harganya lumayan, misalkan harga 1 gramnya adalah Rp100...

In investasi, Dec 05, 2024