investasi,

Mencoba menebak arah pasar

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Jan 21, 2021 ยท 1 min read

Dengan banyaknya investor retail yang memasuki pasar saham saat ini, dengan latar belakang yang berbeda, dengan tujuan yang berbeda, berlomba untuk mendapatkan untung dari saham (niatnya), dan tidak sedikit yang justru mendapatkan kerugian, seperti yang saya bahas di artikel sebelumnya.

Diantara kesalahan-kesalahan investor ini, terutama pemula, dan investor pada umumnya (saya sendiri termasuk, dan pasti akan melakukan kesalahan), salah satu kesalahan pemula adalah menebak kemana arah pasar, mencoba market timing, merasa percaya diri dengan hasil investigasi, chat room trader, forum-forum trader dan komunitas trader lainnya.

Baca: [Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum investasi saham][/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-investasi-saham/]

Permasalahan dari menebak arah pasar, atau menebak diangka berapa kita masuk (entry price) adalah hal yang hampir mustahil, dan kalaupun kita beruntung menebak di harga bawah (langka), maka kita harus benar ditebakan ke-dua, yaitu ketika menjualnya.

Kita harus benar dua kali.

Seperti yang kita ketahui, harga saham di pasar adalah cerminan dari harga yang orang-orang bersedia membayarnya, berapapun jumlah orang yang membeli-menjualnya, terlepas naik atau turun.

Baca: Pasar, bursa saham, ketidak masuk akalan dan semua isi yang ada di pasar saham

Ketika kita membelinya, kita tidak tahu kita ada di posisi bawah atau paling bawah saat itu (lupakan ARB), apakah harga yang kita beli itu sudah paling bawah, dan tidak akan ada reversal? tidak akan ada rebound, atau akan terus turun? terus turun hari ini? atau besok juga akan turun terus?

Ketika kita akan menjualnya, apakah itu harga paling atas? atau akan naik terus? hari ini naik, atau apakah besok juga naik lagi? atau ketika kita batal jual karena berpikir akan naik terus, tapi ternyata berbalik arah, harga turun, ujung-ujungnya kita menyesal.

Transaksi saham, terutama dengan aplikasi-aplikasi sekuritas itu mudah, sangat mudah malah, yang sulit adalah mengendalikan diri sendiri, untuk tidak fear atau greed disaat yang tidak tepat, beli di pucuk harga, jual di harga bawah.

Psikologi keuangan, pasar, memang sangat kental di pasar saham.

Baca: Buku Keuangan Berbasis Perilaku

Untuk meminimalisir hal-hal negatif dari pasar, bahkan diri kita sendiri, bisa dimulai dengan membuat trading plan, pada persentase berapa kita jual/beli harga saham, memasang stop loss, hindari tekanan psikologis, dan yang paling penting, jangan menggunakan margin untuk transaksi tersebut.

Join Newsletter
Get the latest news right in your inbox. We never spam!
Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Skeptisme tentang Robo Advisor

Ada beberapa layanan broker investasi, terutama untuk yang menyediakan produk-produk reksa dana, yang menawarkan didalam aplikasinya ...

In investasi, Feb 15, 2023