investasi,

Pasar, bursa saham, ketidak masuk akalan dan semua isi yang ada di pasar saham

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Jan 19, 2021 · 2 mins read

Saat ini banyak sekali hal yang terjadi di pasar bursa indonesia, banyak orang menyangka pasar akan selalu bullish, akan selalu naik dari nilai terakhir, naik, dan akan selalu naik.

Tapi bukan itu yang kejadian, justru malah sebaliknya.

Saat ini gimana? portofolio hijau? merah? IHSG roller coaster? uang ”hilang”?

Baca: Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum investasi saham

Di saat IHSG menyentuh angka all time high, bahkan diatas sebelum terjadi pandemi, ini memicu bullish period, dengan munculnya kepercayaan diri, bangkitnya ekonomi, banyak orang yang berpikir hal ini akan berlangsung terus, market akan selalu naik.

Hal ini diperkuat (diperparah) dengan omongan-omongan dari orang terkenal, dari mulai selebriti sampai anak presiden, ada yang mungkin ngetweet tentang satu saham yang naik ugal-ugalan, ada yang posting juga tentang gimana ”investasi” di saham bisa menguntungkan dan bisa kaya dengan cepat.

Baca: Memulai investasi saham?

Postingan-postingan dari orang-orang ini, bisa menjadi mimpi-mimpi untuk para investor yang baru saja masuk ke saham, yakni, investor retail, banyak yang terkena herding effect, ikut-ikutan apa yang selebriti beli, panic buy, FOMO (fear of missing out) dan membeli dengan tanpa pertimbangan yang matang.

Ujung-ujungnya bubble, market berubah arah, market menjadi tidak masuk akal, yang memanfaatkan situasi bisa mengambil untung banyak dari volatilitas harga saham, sedang retail yang kurang/belum berpengalaman berpikiran market akan terus bullish, akan terus naik, yang mana itu tidak pernah terjadi, Mr Market memiliki pikiran sendiri, memiliki arah sendiri, meski tidak masuk akal, atau secara teori harus begini begitu.

Diperparah dengan investor retail ini menggunakan dana yang panas untuk jual beli saham, ada yang memakai uang pensiun orang tuanya, ada yang memakai uang arisan ibu-ibu, dan contoh lainnya yang bisa membuat kita geleng-geleng, bagaimana greed bisa masuk ke pikiran orang-orang demi mendapatkan untung, belum lagi untuk yang menggunakan margin untuk beli saham (margin sederhananya pinjam uang dari sekuritas untuk beli saham, yang nanti +2 harus diganti), dan kemudian pada saat margin call, investor tidak dapat membayar margin-nya, dan harus forced sell.

Baca: Kelebihan, kekurangan dan pelajaran yang saya dapatkan dengan memiliki lebih dari satu akun sekuritas

Banyak para investor ini sahamnya nyangkut, artinya turun terus sampai ARB (auto reject bawah), dan tidak ada yang beli sahamnya, dana yang sudah terlanjur dimasukkan ke pasar menjadi turun jauh nilainnya.

Di sini biasanya banyak orang yang merasa kapok, menuduh market saham indonesia penuh kecurangan, saham itu judi dan lain-lain.

Tidak serakah, pakai kepala dingin, dan selalu belajar menambah pengetahuan tentang pasar, investasi dan tentunya tentang diri sendiri, well, sama-sama belajar, kan?.

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Berinvestasi di aset finansial (digital)

Bayangkan satu skenario dimana kita membeli emas, misalkan kita beli 10 gram, harganya lumayan, misalkan harga 1 gramnya adalah Rp100...

In investasi, Dec 05, 2024