Konsisten merupakan hal yang sulit dilakukan, ada banyak “dosa” yang dilakukan yang berawal dari ketidak konsistenan dalam melakukan aktivitas, terutama dengan kehidupan finansial, yang mana bisa saja jika terus dibiarkan akan merusak tujuan finansial kita.
“Dosa” yang saya terkadang kecebur juga ngelakuinnya sewaktu-waktu,
Tidak secara konsisten dalam menabung
Aktivitas menabungnya bisa dibilang bisa konsisten, tetapi untuk jumlah, ini yang tidak konsisten, dan kadang berkurang, rata-rata jumlah menabungnya yang tidak naik, cenderung biasa saja.
Ini yang harus diperbaiki, untuk dana darurat, karena ada penyesuain, jadi harus ada penambahan.
Tidak secara konsisten berinvestasi
Bisa itu membeli produk reksa dana, saham, obligasi atau kelas aset lain, dilakukan kadang-kadang, dilakukan tanpa ada rencana, tanpa ada tujuan, tanpa mikir beli produk ini itu, iya kalau naik bisa untung, tapi kalau hanya ikut-ikutan yang bisa jadi dimainkan oleh market maker (baca: bandar).
Konsistensi dalam investasi, misalkan dengan secara konsisten menyisihkan uang yang didapat, 10%, setiap bulannya, dan kalo ada lebih, misalkan dari sisa kategori lain yang bisa diinvestasikan, hal ini penting untuk melakukan perhitungan expected return yang ingin kita dapatkan dari dana yang kita investasikan.
Mencoba konsisten dengan Otomasi
Cara yang sejauh ini berjalan dengan baik, dengan menggunakan otomasi, transfer dari satu rekening ke rekening tabungan, rekening DPLK, membayar JHT dan juga investasi reksa dana di Bibit, bisa dilakukan dengan otomasi, setiap tanggal yang sudah ditentukan akan melakukan aktivitas tersebut.
Dan disamping itu, kita memisahkan emosi/perasaan dalam aktivitas di atas, gak perlu mikir-mikir lagi harus berapa uang yang harus ditransfer.