personal finance,

Membangun pola pikir positif terhadap uang

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Jun 29, 2020 · 4 mins read
Membangun pola pikir positif terhadap uang Photo by Chaozzy Lin on Unsplash

Mengenai pola pikir ini adalah hal tidak terpikir sebelumnya, apa pandangan saya sebelumnya terhadap uang, merupakan hasil edukasi (kurang atau cukup), lingkungan, dan asumsi kita, jadi, bagaimana pola pikir kita saat ini terhadap uang, adalah perjalanan hidup yang dipengaruhi hal-hal di atas, bisa jadi positif atau negatif, terkadang ada yang memandang uang sebagai musuh, sesuatu yang jahat, akar dari semua masalah, dan uang akan selalu dipandang begitu jika kita memiliki pikiran buruk, lain halnya jika kita memiliki pola pikir positif terhadap uang.

Hal lain yang kerap terjadi juga, kita merasa tidak mungkin untuk memiliki uang lebih, atau merasa tidak pernah cukup, merasa apa yang kita punya tidak sepadan, merasa kurang dibandingkan dengan orang lain yang memiliki ini dan itu.

Bagaimanapun juga, uang adalah bagian dari hidup, berdampak terhadap kita secara langsung atau tidak langsung, uang juga memberi dampak terhadap hubungan kita dengan pasangan, keluarga, dan lainnya, berdampak juga pada pendidikan, (bahkan agama sekalipun) dan hampir semua aspek kehidupan kita.

Bagaimana cara membangun pola pikir positif terhadap uang? ini hal yang saya sendiri coba lakukan, apakah berhasil atau tidak, atau sampai dimana perjalanannya? saya sendiri tidak tahu, karena yang pasti ini merupakan perjalanan, bukan hal yang ada garis finish-nya, karena hidup itu dinamis, dan poin di bawah ini hanya sedikit cara dari banyak cara dalam membangun pola pikir positif terhadap uang.

Analisa apa yang kita pikirkan ketika mendengar uang

Hal apa yang terlintas dikepala ketika mendengar kata uang?, atau ketika mendengar kata budgeting?, investasi, hubungan antara pendapatan dan pengeluaran?, apakah yang terlintas adalah hal memusingkan, bikin repot, “ah gak perlu dipikirin!” maka ada yang musti kita ubah dalam cara kita memandang uang.

Maafkan diri anda jika pernah melakukan kesalahan keuangan

Melakukan kesalahan adalah hal yang lumrah, tak terkecuali dalam hal keuangan, keputusan dalam membeli sesuatu, berhutang, atau pemborosan yang pernah dilakukan dulu karena ketidak tahuan, atau mungkin punya kebiasaan hidup boros.

Sekarang, kita tidak bisa mengubah masa lalu, dan tidak akan ada gunanya jika kita terus menerus menyalahkan diri sendiri (atau orang lain) atas kesalahan-kesalahan tersebut.

Maafkan diri anda sendiri, dan mulai menata kembali, karena yang bisa kita lakukan adalah tidak melakukannya lagi, dan lebih memikirkan masa depan, apa yang bisa kita lakukan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan tersebut lagi, dan belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu.

Stop membandingkan finansial diri dengan orang lain

Setiap orang berbeda, setiap orang memiliki kehidupan yang berbeda, begitupun juga dengan sisi finansialnya, mungkin ada yang punya lebih, dan sangat terlihat di media sosial, tapi jangan terjebak, karena, mungkin saja yang terlihat di media sosial itu tidak seperti kenyataannya.

Mobil baru yang dikendarai mungkin saja kredit, tas-tas bermerek juga bisa jadi hasil pinjam dan kredit, demi agar terlihat kaya.

Keuangan orang lain tidak harus menjadi sama dengan kita dan sebaliknya, lebih baik kita fokus terhadap apa yang bisa kita lakukan terhadap finansial kita sendiri, dan apa yang bisa kita lakukan untuk membuat itu lebih baik, cuekin hal-hal yang memicu ingin sama sama orang lain karena orang lain pamer.

Jangan membatasi diri sendiri

Di sini lebih ke pola pikir, kalau kita sendiri merasa tidak mampu, tidak berhak memiliki uang banyak, atau keuangan yang stabil, atau sampai berpikir, ”tidak mungkin saya bisa mendapatkan itu, saya tidak akan pernah mampu”, pola pikir ini yang membatasi kita untuk bisa meraih apa yang kita mau, kita cita-citakan.

Pola pikir yang sempit akan melahirkan kinerja yang sempit juga, dan merasa tidak perlu merealisasikannya.

Jangan selalu berpikir negatif tentang uang

Pernah dengar istilah, “uang adalah sumber bencana?”, jika kalimat ini yang selalu ada di kepala, maka kita akan selalu berpikiran bahwa uang adalah bencana, akan selalu negatif.

Kita kerja mencari uang, dan tidak ada yang salah dalam hal itu, dengan uang kita bisa membangun kebaikan untuk orang-orang sekitar kita, untuk orang yang membutuhkan, pikirkan uang sebagai alat saja, alat yang dapat kita tukarkan untuk tujuan-tujuan yang baik.

Photo by Zac Durant on Unsplash

Memulai membangun kebiasaan baik terhadap uang

Untuk memiliki pola pikir baik terhadap uang, kita harus mulai juga membangun kebiasaan yang baik terhadap uang itu sendiri, seperti menabung, berinvestasi, berhemat, membatasi diri untuk pengeluaran-pengeluaran yang gak perlu, memiliki fokus saat ini dan masa depan, dan tidak hidup hanya untuk saat ini.

Lakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik dari hal yang kecil, dan penting juga untuk mencari motivasi agar lebih mudah dan terdorong dalam melakukan kebiasaan-kebiasaan baik, dan usahakan konsisten.

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Berinvestasi di aset finansial (digital)

Bayangkan satu skenario dimana kita membeli emas, misalkan kita beli 10 gram, harganya lumayan, misalkan harga 1 gramnya adalah Rp100...

In investasi, Dec 05, 2024