BPJS Ketenagakerjan, atau sekarang disebut BP Jamsostek, membukukan imbal hasil tahun 2021 sebesar 6,95%, ini termasuk fantastis, dan aset yang banyak dibeli oleh BP Jamsostek adalah surat hutang, sebesar 63% dari total capital yang diinvestasikan dari kontribusi pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek dan memiliki program Jaminan Hari Tua (JHT).
Sumber : Mayoritas Aset Investasi BP Jamsostek Berada di Surat Utang dan juga Imbal Hasil Peserta BP Jamsostek 6,95%
Selain 63% yang ditempatkan di surat utang, rincian portofolio lainnya dari aset investasi BP Jamsostek, adalah 19% di deposito, 11% di saham, 6,5% di reksa dana, dan 0,5% sisanya merupakan investasi langsung.
Baca: Mempersiapkan Dana Pensiun
Dari imbal hasil tersebut, biasanya pertumbuhan imbal hasil dari kontribusi perserta pun bertambah, karena ada distribusi imbal hasil dari dana yang dikelola oleh BP Jamsostek.
Baca juga artikel membahas JHT
- Salah satu tempat investasi yang jarang dilihat, investasi dengan BPJSTK JHT
- Mengenai BPJSTK JHT, PU dan BPU (lagi), dan kontribusi didalamnya
- Investasi untuk hari tua hanya dengan BPJS JHT (Jaminan Hari Tua), cukupkah?
Kinerja yang menurut saya lumayan bagus, imbal hasil bisa di atas rata-rata bunga deposito, dan untuk yang memiliki JHT yang disubsidi oleh kantor (uang tambahan gratis!), ini tentunya bisa menjadi salah satu tambahan untuk komponen pensiun nanti.
Sepertinya alokasi aset yang dipilih disaat yang bisa dibilang tidak menentu ini, pilihan lebih banyak aset obligasi merupakan yang tepat, lebih ke aset yang konservatif, belum begitu agresif ke saham yang mungkin lebih volatil saat ini.