investasi,

Posisi (dan waktu) Menentukan Prestasi

Investasi di aset saham memang memiliki risiko yang lumayan tinggi, sehingga memang tidak disarankan untuk yang baru pertama investaasi, tapi seiring waktu kita bisa belajar yang memahami harus apa

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Sep 30, 2024 ยท 3 mins read

Di sini kita bicara mengenai posisi harga dan juga kepemilikan investasi saham, saham yang kita dimiliki dan juga posisi harga yang kita miliki, menentukan apakah kita untung atau rugi, memang banyak yang tidak menyarankan untuk melakukan aktivitas jual beli saham secara terus menerus seperti day trade atau scalping, karena tidak semua orang memiliki waktu untuk memperhatikan pergerakan harga dan faktor-faktor lain yang bisa mengubah kinerja dari satu saham.

Ada yang hands-off dengan membeli produk ETF atau juga dengan menggunakan Reksa Dana saham sebagai sarana produk investasinya.

Untuk investor yang langsung hands-on dengan membeli saham melalui aplikasi broker, hal ini bisa menjadi memakan waktu mengawasi pergerakan harga saham, dan saham yang hari ini bagus, belum tentu beberapa waktu ke depan akan selalu bagus.

Ambil contoh saham yang sempat direkomendasikan oleh salah satu broker, ketika itu harga lagi bagus, mungkin karena efek covid-19, orang-orang banyak menggunakan aplikasi online untuk belanja, maka emiten ASSA naik daun, dengan hype tinggi dan juga ekspektasi orang terhadap emiten ini, menjadikan emiten ini bisa mencapai harga di atas 3500 perlembar.

Posisi dan waktu ASSA

Bisa dilihat di-chart atas, harga ASSA bisa tembus 4000, dan saya pernah pegang dari angka 1000an, sampe akhirnya ngeri sendiri, karena hal ini saya percaya tidak akan berlangsung secara terus menerus, akan ada titik dimana bull run akan berakhir, dan apakah memang bisa naik terus menerus? hanya waktu yang bisa jawab hal ini.

Dan waktu sudah menjawabnya, di tahun 2024 ini, tangkapan layar tanggal 30 September 2024, harga ASSA sudah di 740 perlembar, jauh dari all time high sebelumnya.

Posisi dan waktu UNVR

Sekarang kita coba lihat dengan emiten lain Unilever (UNVR), pernah di atas 10.000 perlembar, ini sering kali disebut sebagai saham long term, tapi jika melihat sekarang, 2018 ke 2024, dalam waktu 6 tahun bisa berubah, dan kata long term/jangka panjang, bisa berbeda artinya, jika ada yang beli UNVR dari 2018 ketika all time high dan masih memegangnya, sudah pasti rugi, dan untuk average down (beli terus ketika harga turun) akan sangat mahal, karena jatuhnya harga lumayan.

UNVR all time

Tapi, kalau misalkan kita memegangnya dari tahun 2003, dan tidak pernah average up (beli terus ketika naik), masih untung meski dengan harga sekarang untungnya berkurang kalau dijual sekitar all time high dan tidak ada jaminan 10-20 tahun ke depan harga akan naik lagi (atau akan turun lebih jauh lagi).

Jadi apa yang bisa yang bisa disimpulin dari 2 emiten di atas? seperti judul di atas, posisi dan waktu menentukan sekali, posisi harga ketika membeli dan kapan waktu yang cukup masuk akal ketika kita menjualnya atau sampai kapan kita akan terus memegangnya.

Saya sendiri percaya saham memang akan naik pada waktunya, meski kita tidak tahu kapan, tapi tetap harus kerjakan PR kita, tetap cari tahu apakah kita akan benar-benar pegang saham ini selama yang kita rencanakan? atau bahkan perusahaannya malah delisting atau bangkrut, saham kita tidak punya nilai lagi, dan tidak ragu juga kalau ada yang perlu kita jual (atau beli) nantinya.

Long term atau short term tentu itu menjadi pilihan masing-masing investor, tetapi terus melakukan pengecekan ke portfolio yang kita punya, mungkin sebulan atau 6 bulan sekali bisa dan lakukan rebalancing (bahasan lain kali), atau bisa juga dengan investasi index, daripada investasi saham individu, kita beli indexnya, bisa dimulai dengan ETF atau reksa dana yang berbasis indeks, supaya tidak perlu pusing-pusing rebalancing, atau mikirin saham apa yang harus dikoleksi, karena sudah ada manajer investasi yang melakukannya (dengan fee tentunya).

Disclaimer: bukan ajakan membeli saham atau aset tertentu, selalu lakukan sendiri riset dan lakukan dengan prinsip kehati-hatian, karena investasi di aset ini memiliki risiko yang tinggi.

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Buku Personal Finance 101

Ketika browsing Tokopedia, entah kayaknya keseringan beli buku di sana, dan kalau beli temanya memang banyak tentang keuangan, atau t...

In review, investasi, Oct 09, 2024