investasi,

Investasi

Di blog ini sering ditulis untuk berinvestasi, sebenarnya apa sih investasi? dan investasi apa saja instrumen-nya yang bisa dipilih? kali ini akan lebih fokus membahas investasi yang tidak perlu memiliki aset fisik, seperti reksadana, saham, deposito, atau mungkin komoditas tapi tidak diperlukan fisiknya seperti tabungan emas.

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Sep 30, 2019 · 3 mins read
Investasi Photo by distel via Unsplash with a bit editing

Di blog ini sering ditulis untuk berinvestasi, sebenarnya apa sih investasi? dan investasi apa saja instrumen-nya yang bisa dipilih? kali ini akan lebih fokus membahas investasi yang tidak perlu memiliki aset fisik, seperti reksadana, saham, deposito, atau mungkin komoditas tapi tidak diperlukan fisiknya seperti tabungan emas.

Apa itu investasi?

Berinvestasi adalah dimana kita “menukar” atau membeli aset dengan uang, dengan harapan aset tersebut akan memberikan kita imbal balik (return) seiring waktu, biasanya dalam bentuk capital atau pertambahan nilai (iya, ujungnya diukur dengan sejumlah nilai uang), investasi bisa bermacam-macam, instrumen yang dipilih juga bermacam-macam tentunya dengan risiko yang berbeda-beda pula tingkatannya, ada yang tinggi, rendah tergantung dimana kita memposisikan diri dan sesanggup apa kita menanggung kerugian jika hal itu terjadi.

Investasi biasanya likuditasnya bersifat rendah, yang mana kita tidak dengan mudah mengambil uang yang ada di-asset yang kita punya, misalkan kita investasi di properti, tentu tidak dengan mudah kita menjual asset tersebut, juga misalkan kita investasi di saham, tidak serta merta kita bisa mencairkan saham itu dan langsung ada di rekening atau cash.

investasi bisa dipengaruhi oleh kecenderuangan pasar, pasar properti naik, nilai asset kita bisa ikut naik, atau saham naik, tentu nilai yang didapat dari saham tersebut bisa naik juga, begitu juga sebaliknya.

Tujuan

Tujuan investasi bisa bermacam-macam, dari mulai hanya untuk melawan inflasi, sampai dengan mendapatkan keuntungan agar bisa menambah kekayaan yang sudah dimiliki, atau untuk sebagian digunakan untuk dana darurat.

di sini akan membatasi bahasan hanya di reksa dana dan saham saja dulu.

Reksadana

Instrumen investasi ini sering dibahas sebelumnya di blog ini, dan bagaimana cara membuka akun reksadana di agen-agen penjual (APERD, Agen Penjual Efek Reksa Dana) seperti Bareksa, Tanamduit, Investree, Bibit dan lainnya. Yang mana agen penjual itu akan membeli produk reksadana di manajer investasi seperti Trimegah, BNP Paribas, Sucorinvest dan lainnya.

Jenis produk reksadana ini mungkin sudah banyak dibahas di website lain, pendeknya antara lain

  • Reksa Dana Pasar Uang
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap
  • Reksa Dana Saham
  • Reksa Dana Campuran
  • Reksa Dana Terstruktur
  • Reksa Dana ETF

Ada beberapa reksa dana yang dapat dibeli langsung di APERD ada yang mesti langsung ke Manajer investasi.

Saham

Dikutip di situs resmi idx

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Untuk pembelian saham bisa dilakukan di broker, seperti Indo Premier, Trimegah dan lainnya

Kedua instrumen investasi ini tentunya tidak lepas dari risiko-risiko yang ada, kenali risikonya, pahami dan aplikasikan ke profil risiko yang bisa diterima.

Investasi di atas diregulasi oleh OJK dan Bursa Efek Indonesia, para investor (orang yang berinvestasi) memiliki akun di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), perusahaan yang melayani jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek.

Setiap investor memiliki investor ID atau IDD, dulu bentuknya bisa berupa kartu, sekarang sudah berbentuk digital, jadi tidak perlu berbentuk fisik, IDD ini bisa didapat di AKSes, jika sudah memiliki akun di salah satu APERD atau broker, biasanya sudah sekalian memiliki IDD, tinggal menyamakan dengan nomor KTP-el.

Join Newsletter
Get the latest news right in your inbox. We never spam!
Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Skeptisme tentang Robo Advisor

Ada beberapa layanan broker investasi, terutama untuk yang menyediakan produk-produk reksa dana, yang menawarkan didalam aplikasinya ...

In investasi, Feb 15, 2023