opini,

Sabar menunggu?

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Nov 29, 2021 · 2 mins read

Investasi jangka panjang, biasanya dikaitkan dengan aset saham, karena saham cenderung memiliki imbal hasil yang besar dibanding dengan aset investasi lain, obligasi, deposito atau bahkan P2P lending bisa mencapai 3-14%, sedangkan saham bisa tak terbatas, bisa lebih dari 100%, kalau naik tentunya.

Naik tidaknya saham hanya bisa dijawab oleh waktu, tidak ada yang bisa memprediksi, tidak ada yang bisa tahu arah kemana pasar akan bergerak.

matahari

Sekarang kita lihat candle chart di atas, ini adalah saham Matahari Department Store, kode saham $LPPF, bisa lihat harga saham $LPPF bulan november 2020?, iya, diangka 800an, dan sekarang hampir 4000 perlembar.

Sekarang ambil nafas panjang, dan bayangkan kita beli saham itu dibulan itu, imbal hasil yang didapat bagaimana? besar bukan?

Sekarang kita coba mengingat lagi waktu tersebut, november 2020, saat pandemi ramai sekali, pasar tidak menentu, dan sama sekali tidak kepikiran untuk membeli saham, takut akan terus jatuh dan misalkanpun kita beli saat itu, apakah kuat melihat portofolio yang memerah hampir setiap hari?

Dari rentang harga beli 800an, sampai dengan harga 3800, apakah kita sendiri cukup sabar untuk menunggu? apalagi saat itu mall-mall ditutup, tempat publik ditutup, tidak boleh ada perkumpulan massa, dan Matahari Department Store ada di mall (iya, online ada, tapi tidak sebesar offline).

Pikiran kita saat itu, bisa jadi, “wah bakalan lama ini”, “wah rugi pegang saham retail”, “wah rugi pegang saham properti, gak ada yang mau beli rumah pas pandemi gini”, dan mungkin bisa jadi benar, tapi karena yang bisa kita lakukan hanya melihat ke belakang, dan bisa dikatakan sekarang, $LPPF terus naik, dan ketakutan itu tidak terjadi.

Kita belum bicara mengenai orang yang membeli pas di puncaknya, dibulan februari, diangka 3600an, dan tidak lama terus jatuh ke level 1200an.

Ketakutan ketika pasar sedang bearish adalah hal yang wajar, sepertinya hampir semua orang tidak imun akan hal ini, yang bisa menahan pusing kepala ketika market turun dan terus inevstasi, dan terus sabar, adalah hal yang langka.

Adalah hasil dari evolusi kita, ketika melihat bahaya, semua orang dalam grup kita akan lari, tidak ada yang menerjang bahaya, tetapi mencari perlindungan dan keluar ketika sudah aman, hal yang sama terjadi di pasar saham, dan karena tidak menentu, makanya tidak ada yang tahu akan kemana ekonomi, pasar bursa, bergerak, jadinya banyak yang melakukan sell-off yang berkontribusi pasar semakin turun, dan ramai-ramai masuk pasar lagi ketika hijau, yang berkontribusi juga terhadap pasar yang menjadi penuh koreksi.

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Buku Personal Finance 101

Ketika browsing Tokopedia, entah kayaknya keseringan beli buku di sana, dan kalau beli temanya memang banyak tentang keuangan, atau t...

In review, investasi, Oct 09, 2024