Income adalah bahan bakar untuk mengumpulkan menjadi capital, dana yang akan atau sedang diinvestasikan, dari setiap capital yang diinvestasikan, kita mengharapkan return, imbal hasil, makin besar makin bagus tentunya,
Dari ketiga hal ini, setidaknya, ada dua yang bisa kita kendalikan, yng dapat kita kontrol, income kita, dan seberapa cepat kita bisa menabungnya untuk menjadi capital.
Dari capital ini, kita mengalokasikan atau mengeksekusi investasi kita, kemudian ada yang nyelip, risiko.
Risiko ini bisa jadi penentu imbal hasil, biasanya, investasi yang memiliki risiko kecil, memiliki imbal hasil kecil, dan begitu juga sebaliknya, risiko besar, imbal hasil (return) besar.
Baca: Meminimalisir risiko atau memaksimalkan imbal hasil?
Seberapa kuat kita nahan mual lihat portofolio yang turun/jatuh, dan secepat apa tindakan yang perlu dilakukan jika diperlukan, bisa itu menambah lagi aset atau mungkin menjualnya, mana yang bagus tidak ada yang tahu, tapi biasanya investor memiliki argumen sendiri, dan berpikir keputusan saat itu adalah yang terbaik.
Baca: Jangan terlalu sering melihat portofolio
Kita hanya bisa liat ke belakang, baik untuk melihat yang kita sesali atau yang kita banggakan, keberuntungan memiliki peran, kita masuk dimasa dan saat yang tepat, untuk hasil yang akan disesali atau dibanggakan.
Baca: Risiko menunggu terlalu lama untuk investasi
Memiliki lebih dari satu sumber penghasilan (income), salah satu cara yang cepat untuk memiliki capital yang tinggi, capital yang tinggi memiliki kesempatan lebih banyak untuk memiliki imbal hasil yang tinggi, dengan cara yang terukur dan beralasan tentunya, dan satu hal lagi, waktu, biarkan waktu membuat kapital yang kita punya berkembang.