personal finance,

Mencoba untuk bisa selalu konsisten pada rencana dan target tujuan keuangan

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Dec 08, 2020 · 2 mins read

Untuk bisa fokus dan konsisten dalam mewujudkan tujuan keuangan, saya sering merasakan hal tersebut susah, dari mulai godaan barang yang “kayaknya bagus nih!”, atau “hmm… kayaknya ini belum punya nih, kalo punya bisa ngelakuin abc nih!”, apalagi dengan mudahnya berbelanja online saat ini, atau mudahnya pesan makanan dari luar dengan menggunakan jasa ojol.

Kemudahan-kemudahan untuk menghabiskan uang memang banyak sekali contoh dan caranya, tetapi untuk kita bisa menghemat juga lumayan banyak caranya, meski gak sebanyak cara menghabiskan uang, karena gaji hasil kerja sebulan bisa saja hilang dalam waktu sehari (bahkan hitungan menit).

Baca: Dalam melakukan budgeting, buatlah sesederhana mungkin

Mencoba konsisten

Untuk selalu konsisten dalam menyisihkan dana setiap bulannya merupakan hal yang tidak mudah, saya selalu merasakan ini, bahkan setiap bulan, konsisten menyisihkan 30-40% untuk menabung dan investasi bisa sangat berat, ada masa dimana saya hanya ”best* effort”, atau merasa, “ah, takut ada kebutuhan lain, mendingan dikurangin nih nabung/invest”, atau, “ah, nabung mah bisa ntar-ntar, ini diskon ga tiap hari*” dan selusin pembenaran atas apa yang saya lakukan.

Memiliki rekening tabungan lain yang bukan merupakan rekening tabungan transaksional juga bisa sangat membantu, dibuat auto transfer setiap bulannya ke rekening non-transaksional tersebut, setidaknya hal ini mengurangi saya untuk membuat keputusan untuk menabung yang terkadang saya gagalkan sendiri.

Konsistensi dibutuhkan dalam investasi, sekarang, setidaknya saya harus menyisihkan 20% sebagai angka paling bawah, meski seringnya bolak balik 20-30-40%, di-range angka segitu, tapi harus selalu di atas 20%, jika tidak, saya merasa bersalah.

Baca: Membangun pola pikir positif terhadap uang

Otomatisasi

Otamatisasi dalam melakukan itu semua juga sangat membantu, karena kodrat manusia yang terkadang banyak pertimbangan, banyak mikir, yang kadang bisa menghalangi kita dalam investasi/menabung, karena hasilnya tidak terlihat secara instan, sedang jika kita beli kamera atau makan di luar, kita bisa merasakan, menikmati “hasilnya” saat itu juga, tapi tidak dengan investasi, dengan melakukan otomatisasi, kita tidak perlu mikir lagi, sudah ada aplikasi/servis yang melakukan itu, dan tidak ada emosi kita yang ikut mengganggu.

Jika tidak memungkinkan otomatisasi, dengan langsung memotong uang bulanan yang didapat untuk keperluan investasi/tabungan juga bisa membantu, istilah yang populer adalah pay yourself first, bayar diri kita terlebih dahulu, dan alokasikan dana tersebut untuk investasi/tabungan, dan kita bisa habiskan sisanya, karena kebutuhan masa depan sudah kita cukupi.

Baca: Otomatisasi finansial

Berhati-hati dan mawas diri

Terkadang musuh kita adalah diri kita sendiri, terkadang kita sendiri yang mensabotase tujuan kita sendiri dengan ”keperluan” kita yang terhitung jangka pendek, atau lebih ke konsumsi.

Otak kita memang sangat rentan terhadap hasil yang instan, otak kita lebih menyukai hal tersebut, karena memuaskan lebih cepat, berbeda dengan investasi dan tabungan, hasil dari investasi tidak bisa kita langsung nikmati pada saat sekarang, dan itu hal yang sulit dilakukan.

Mungkin dengan mengingat untuk apa dan siapa kita melakukan hal tersebut, bisa membantu kita untuk fokus, mengingat bahwa investasi dan tabungan ini untuk kita nanti tua, dan juga untuk anak-anak kita nanti.

Join Newsletter
Get the latest news right in your inbox. We never spam!
Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Skeptisme tentang Robo Advisor

Ada beberapa layanan broker investasi, terutama untuk yang menyediakan produk-produk reksa dana, yang menawarkan didalam aplikasinya ...

In investasi, Feb 15, 2023