investasi,

Cara menganalisa produk reksa dana

Deden Fathurahman Deden Fathurahman Follow Nov 23, 2020 · 4 mins read

Ketika melihat satu produk reksa dana dari manajer investasi, agar bisa mengevaluasi dengan cepat produk tersebut, dan apakah memutuskan membeli atau tidak produk tersebut, kali ini mencoba membahas cara cepat membaca satu produk reksa dana, apakah sepadan atau tidak, karena kita akan menginvestasikan dana kita kesana setiap kali ada dana, dan ini berlangsung lama, tergantung jangka waktu yang investor targetkan.

Disclaimer: cara ini saya terapkan setelah melakukan beberapa kesalahan ketika membeli produk reksa dana sebelumnya, dan bisa jadi cara ini tidak sesuai/sama dengan cara-cara orang lain mengevaluasi produk reksa dana.

Baca: Mengenal lebih jauh terhadap produk reksa dana yang (akan) dibeli, Prospektus dan Fund Fact Sheet

Lihat nama manajer investasi

Ketika produk reksa dana dirilis oleh manajer investasi, lihat dulu MI yang mengeluarkan produknya, kalau tidak begitu kenal (atau terkenal), mendingan jangan dibeli (tapi tentu saja selalu update pengetahuan kita), dan lihat produk reksa dana lain yang dikeluarkan oleh MI tersebut jika ada.

Dengan melihat produk lain dari MI tersebut, kita bisa menilai keaktifan dari MI tersebut dalam produk-produknya, dan lihat kinerja dari masing-masing produk tersebut, jika baik, setidaknya kita bisa menilai fund manager, atau investment manager, dan perusahaan manajer investasi tersebut bekerja dengan baik, dan memiliki kapabilitas dibidangnya, jika MI/Asset Management tersebut pernah mendapatkan award, itu juga bisa menjadi nilai plus.

Untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai perusahaan, manajer investasi, bisa dilihat di halaman website IDX profil anggota bursa.

Lihat kinerja

Yang pertama kali dilihat tentu saja kinerja sampai saat ini, dan ditahapan ini, jangan dulu langsung membeli ya!, simpan informasi ini sebagai langkah awal untuk menunjang analisa dan evaluasi selanjutnya.

Kinerja ini tentunya berhubungan erat dengan imbal hasil yang didapat dari dana yang kita investasikan, dan juga sesuaikan dengan tujuan keuangan yang kita rencanakan.

Lihat Dana kelola (AUM)

Setiap produk reksa dana pasti ada jumlah dana kelola dari investor yang menanamkan dananya di produk ini, semakin besar AUM (Asset Under Management) semakin bagus biasanya, karena banyak orang yang percaya atas produk reksa dana ini, dan biasanya juga, nama manajer investasi yang lumayan dikenal cenderung memiliki AUM yang besar, saya biasa melihat MI yang memiliki dana kelola diatas 500 Milyar.

Dengan disclaimer tentunya, karena MI yang memiliki dana kelola besar tidak selalu berarti bagus kinerjanya.

Drawdown

Lihat informasi drawdown dari reksa dana tersebut jika ada, drawdown ini merupakan penurunan maksimum dari satu produk reksa dana dari titik tertinggi, ke titik terendah.

Pandemi ini menjadi contoh yang mudah, pada saat suatu reksa dana lagi tinggi, kemudian terjadi penurunan sampai 44% misalkan, nah angka 44% ini adalah risiko yang terjadi atas kejadian pada periode titik teratas ke titik terendah.

Drawdown bisa kecil dan bisa besar, banyak faktor yang menentukan, dari mulai saham di dalam reksa dana tersebut tidak tahan pandemi misalkan, bisa juga ketika penyusunan saham konstituen manajer investasi ”salah” memilih saham.

Jadikan drowdown ini sebagai level toleransi risiko atas produk yang menjadi komposisi portofolio kita.

Lihat Fee

Di tiap prospektus dan fund fact sheet, akan ada informasi mengenai biaya yang dikenakan oleh manajer investasi didalam produknya.

Fee admin ini bervariasi, dan juga fee ini bisa menjadi lebih besar ketika risiko dalam jenis reksa dana itu tinggi, misalkan reksa dana saham, biasanya fee-nya tinggi.

Untuk fee ini, jika melihat fee management di atas 3%, jangan dipilih, bahkan sebenarnya, 3% pun masih mahal, masih ada produk yang masih mengenakan fee ”rendah”, ada yang menawarkan dibawah 2%, dan menurut saya ini lebih menguntungkan seiring waktu, juga fee yang lain, seperti switching fee, fee bank kustodian, dan apakah MI ini mengenakan front load fee atau backload fee, sebisa mungkin hindari yang front load fee.

Yang paling cepat tentunya melihat expense ratio dari masing-masing produk yang dievaluasi.


Tentang Fee:


Tempat untuk mencari informasi produk

Untuk melihat detil informasi produk dari masing-masing reksa dana, tentunya bisa lewat APERD masing-masing yang dipakai, misalkan saya memakai BIBIT, Tanam Duit dan Bareksa, masing-masing memiliki informasi atas produk yang dijual di platformnya, dan tentunya sumber lain yang independen jika.

Sumber

Baca: Mencari dan berinvestasi di produk reksa dana yang kinerjanya bagus

Data diatas bisa membantu kita memutuskan produk mana yang akan dibeli.

Deden Fathurahman
Written by Deden Fathurahman Follow
Writer at Seputar Finansial, engineer, love technology and geeking about finance, intertwine both world.
Read next

Pemisahan akun sekuritas

Memiliki satu akun broker, terutama di Indonesia yang terkadang masalah ada aja, dari mulai aplikasi tidak bisa diakses karena server...

In saham, investasi, Nov 01, 2024