Saat ini gencar di berita dituliskan mengenai resesi ekonomi, perekonomian lesu, perang dagang dan berita yang bisa membuat stres.
Terlepas dari apakah akan atau sudah datang resesi ini, untuk yang tidak memiliki sumber keuangan merasa takut mengenai bagaimana nanti, untuk yang memiliki investasi merasa tidak tenang bagaimana dengan nasib investasinya.
Resesi bisa jadi hal yang tidak dapat dihindari, akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menghadapinya, kesiapan diri dan tentunya finansial agar bisa tetap maju dan melewati resesi.
Agar bisa lebih siap, tidak ada salahnya memperhatikan beberapa hal berikut
Tetap tenang
Jangan panik, tetap tenang, selain resesi ini akan selalu datang, tinggal jaraknya saja yang berbeda, resesi bisa ada karena ekonomi jenuh, politik, perang, masalah ekonomi global yang berdampak ke ekonomi lokal, dan banyak faktor-faktor lain.
Dana darurat
Sudahkah memiliki dana darurat? jika belum, bisa mulai dipersiapkan, banyak orang menyarankan sejumlah 3-6 bulan pengeluaran setiap bulannya, jadi jika sebulan membutuhkan biaya sebesar 3jt, tinggal kali 3-6.
Lihat kondisi dana darurat
Jika sudah memiliki dana darurat, tidak ada salahnya untuk mengecek ulang dan mencoba kalibrasi, apakah ada kenaikan biaya bulanan misalkan, atau mau menambah jumlah bulan selain 3-6 bulan, lakukan penyesuaian terhadap rasionya.
Hutang
Teliti dan lihat kembali apakah masih ada hutang yang belum lunas, resesi bisa berakibat banyak hal, bisa jadi suku bunga dinaikkan, jika itu terjadi, dan kita memiliki hutang ke bank (atau institusi lain), bisa ikut naik juga, dan akhirnya hutang bisa jadi lebih besar nantinya, membayar hutang bisa membuat hidup lebih ringan.
Review ulang Budget
Sudah membuat budget? jika belum, saatnya membuat budget. Untuk yang sudah memiliki sistem budgeting, melakukan review budget bisa melihat hal-hal yang bisa di-adjust kategori mana saja, terutama jika memiliki hutang, siap-siap potong kategori mana yang bisa dihentikan.
Review ulang investasi
Lihat lagi portofolio investasi yang dimiliki, apakah ada instrumen yang rentan terhadap resesi, misalkan untuk. yang investasi di saham, ketika resesi kemungkinan portofolio menjadi turun sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 30-70% “rugi”, ketenangan dan tetap fokus bisa membantu agar tidak panik, dan mungkin bisa melakukan rebalancing (musti ada postingan terpisah) portofolio, baik membuat persentase obligasi lebih tinggi dari saham/reksadana
Perhatikan Gaya hidup (lifestyle)
Tidak ada salahnya juga memperhatikan gaya hidup, dan lebih bisa berhemat, jika iya resesi datang, maka sudah terbiasa dengan hidup hemat, karena resesi biasanya diiringi dengan kenaikan-kenaikan harga bahan pokok dan juga kenaikan harga gaya hidup, hindari kesalahan finansial.