Disamping tabungan dan investasi, dalam hidup pasti ada kebutuhan lain selain kebutuhan primer, seperti misalkan hobi, hobi ini bisa menjadi murah dan bisa juga menjadi mahal, tergantung dari hobi yang dipilih.
Kebutuhan diluar kebutuhan pokok (primer), seperti sekunder atau bahkan tersier, tentu tetap membutuhkan dana/uang, ambil contoh modifikasi motor/mobil atau mungkin traveling, hal-hal tersebut adalah hal yang kita tetap bisa hidup tanpanya, pengeluaran untuk kebutuhan sekunder atau bahkan tersier sebisa mungkin tidak mengganggu kebutuhan primer.
Untuk bisa memenuhi itu, ada cara yang bisa ditempuh, seperti tabungan umumnya, untuk kebutuhan dana ini saya namakan dana uang dingin, yang mana dana ini bisa saya gunakan untuk hal-hal diluar primer.
Mengumpulkan uang dingin
Untuk bisa mengumpulkan uang dingin ini, seperti strategi sebelumnya untuk tabungan dan investasi, kita tetap menyisihkan persentase dari uang bulanan atau ketika medapatkan bonus/kenaikan gaji ke dalam tabungan uang dingin, yang mana uang tersebut bisa kita gunakan nanti-nanti jika saatnya tepat.
Tujuan dari uang dingin ini bisa digunakan untuk apapun, bahkan untuk keperluan investasipun bisa saja kalau mau, yang perlu diingat, dana ini berbeda dengan dana darurat, atau dana khusus investasi, dana ini murni untuk tujuan yang mungkin belum terencana saat ini, mungkin juga kategori “foya-foya” dan bisa juga digunakan untuk pengeluaran yang tidak rutin.
Gunakan mental accounting
Dana uang dingin, secara penyimpanan bersifat sama, di sinilah peran mental accounting diperlukan dan bisa diaplikasikan terhadap dana uang dingin, meski itu sama-sama tabungan, tapi ini bersifat dana-yang-selalu-siap jika diperlukan untuk hal-hal yang bisa dibilang non-primer.
Hal-hal non-primer
Untuk menggunakan dana uang dingin, bisa bermacam-macam, misalkan untuk modifikasi motor/mobil, membeli Lego, makan malam karena anniversary atau ulang tahun, bisa juga mendadak harus membeli stelan jas (haha), berlibur dan masih banyak lagi contoh yang lain, tinggal kita pikirkan untuk apa uang itu.
Strategi
Dalam membangun dana uang dingin ini, tetap diperlukan strategi agar bisa berjalan konsisten sehingga bisa terkumpul dananya, strategi yang bisa dipakai,
- Otomatisasi
Otomatisasi ini penting agar pikiran kita mudah dalam memutuskan sesuatu, tidak perlu ada friksi. - Gunakan akun yang berbeda (atau beda rekening)
Ini berguna agar tidak bercampur dengan dana-dana tujuan yang lain, dan kita bisa tetap fokus dalam mengumpulkan dananya - Gunakan mental accounting
Hal ini agar tercipta mindset bahwa ini dana yang berbeda, dengan uang yang berbeda, dengan tujuan yang berbeda, perlakukan seperti dana darurat. - Tetap dalam bentuk likuid
Disarankan tetap dalam bentuk likuid, yang mana gampang diakses, dan juga untuk digunakan, dan kapanpun dibutuhkan dana tersebut bisa langsung digunakan tanpa ada proses lagi (seperti proses pencairan, proses penjualan aset). - Gunakan bank digital atau bank bebas fee
Dengan menggunakan bank digital, hal ini agar uang yang terkumpul tidak dikurangi oleh fee-fee admin yang setiap bulan ditarik otomatis oleh pihak bank, biasanya bank konvensional, uang tersebut lumayan sebagai tambahan dana jika tidak ada fee.
Tentu saja strategi di atas bisa berbeda tiap orang, tinggal kita cari apa yang bisa jalan dan cocok, saya sendiri menggunakan strategi itu dengan pengaplikasian di Jenius dan juga TMRWbyUOB, karena bisa menggunakan DreamSaver di Jenius untuk menampung dana tersebut, dan bisa ditransfer otomatis, dan untuk beda akun bank, transfer ke UOB.
Meski dana uang dingin ini bisa jadi tidak ada angka acuan, tapi tidak ada salahnya jika diperhatikan, misalkan jika mencapai 3 juta, maka uang yang lebihnya bisa digunakan untuk membuat dana untuk kebutuhan lain, atau melanjutkan dana uang dingin yang sudah ada dengan menaikkan angka acuan.