Mengatur dari income yang kita dapatkan setiap bulan/hari-nya, supaya bisa cukup untuk kebutuhan sehari-hari, untuk pekerja/karyawan yang bekerja di perusahaan, bagaimana gaji bisa cukup menghidupi, dan untuk yang wirausaha (karena saya ga ada pengalaman) mungkin tidak terlalu jauh beda, bagaimana mengatur uang masuk dan keluar, agar bisa cukup untuk kebutuhan dan bisa menabung juga investasi.
Tetapi sebelumnya, untuk yang masih memiliki pendapatan, baik harian atau bulanan, ada baiknya kita terus bersyukur masih bisa bekerja, masih memiliki pekerjaan, dan bisa hidup dengan apa yang kita miliki dan dapatkan.
Baca: Hubungan pola asuh terhadap perilaku keuangan
Mengatur uang dari income adalah tantangan tersendiri, mengatur uang masuk dan keluar, mengatur bagaimana uang tersebut dikeluarkan, untuk kebutuhan apa, apakah sudah memenuhi kebutuhan primer kita, dan juga kebutuhan untuk menabung dan berinvestasi.
Skill/kemampuan mengatur uang ini, saya menyebutnya skill yang akan terus dipelajari dan dipraktekan seumur hidup kita, karena tantangan hidup, kebutuhan hidup, bersifat dinamis, dan tidak akan menjadi sama dari waktu ke waktu.
Baca: Sabotase keuangan
Dalam blog post ini (dan post saya yang lain), saya bukan menggurui, karena sama-sama sedang belajar dalam hal mengatur uang, dan kebetulan bisa share mengenai apa yang berjalan di saya dan apa yang tidak, semacam dokumentasi perjalanan hidup juga, ada cara yang sukses ada cara yang gagal.
Kembali ke income, income adalah sumber daya finansial kita yang paling berharga, sumber daya yang bisa kita gunakan untuk banyak hal, dan tugas kita mengaturnya agar sumber daya ini tidak menjadi sia-sia, dan bagaimana menggunakan sumber daya ini untuk bisa memenuhi kebutuhan kita saat ini dan bisa menghidupi kita di masa mendatang.
Baca: Membangun pola pikir positif terhadap uang
Kebutuhan sekolah anak, kesehatan, dan pastinya bagaimana hidup nanti jika kita sudah tidak didalam usia produktif, apakah kita bisa cukup ketika pensiun (umur berapapun itu) dengan apa yang kita punya atau tetap harus bekerja.
Income aktif dan pasif
Income aktif, ini merupakan porsi terbesar dalam pendapatan kita, bisa dari gaji kita, atau hasil dari usaha kita yang cenderung sifatnya rutin, meski bisa naik atau turun dari waktu ke waktu, biasanya income aktif memiliki porsi lebih besar.
Income pasif, ini lebih ke pendapatan yang kita tidak terlalu banyak usaha dalam mendapatkannya, bisa itu pendapatan dari bunga bank, deposito, atau mungkin kupon dari obligasi, hasil usaha, bisnis dan lainnya.
Suplemen income, ini menurut saya, ini income yang sifatnya tidak tentu, tidak rutin, mungkin lebih ke pendapatan dari usaha sampingan, kadang ada, kadang tidak ada, dan bisa menjadi suplemen tambahan.
Dan bisa ada kemungkinan untuk income pasif atau suplemen income menjadi lebih besar dari income aktif yang dimiliki, atau justru malah menjadi income aktif.
Baca: Strategi tabungan dan mengatur rekening(-rekening) bank
Income lebih dari satu?
Ini sangat memungkinkan, karena dengan income aktif dan juga pasif bisa berjalan dengan bersamaan, di akhir bulan (atau dapat bunga harian) mendapatkan bunga dari tabungan atau obligasi.
Kalau bisa memiliki income dari banyak sumber bisa membuat kita bisa lebih cepat dalam mencapai tujuan keuangan yang kita miliki.
Mengaturnya
Sekali lagi, kita bersyukur jika kita masih memiliki income saat ini, karena banyak yang tidak beruntung, terutama dalam masa pandemi ini, dan tugas kita untuk bisa mengatur sumber daya dari pendapatan kita ini, dan mengalokasikannya ke pos-pos yang diperlukan.
Baca: Mengatur uang dengan campuran perasaan dan emosi
Proses pengaturan uang ini, adalah skill yang akan terus kita pelajari sepanjang hidup, kita yang dimasa depan akan berterima kasih kepada kita yang sekarang.