Hal yang menarik didalam psikologi manusia, kita cenderung lebih bersemangat atau lebih fokus jika memiliki tujuan, atau target, hal ini berlaku untuk banyak hal, misalkan jika kita hendak berpergian jauh, kita biasanya mencoba melihat peta, melalui jalan mana dan bagaimana cara mencapai tujuan yang dimaksud, kemudian melihat berapa lama bisa sampai ke tujuan, kira-kira butuh berapa kali istirahat, perlu diisi lagi ga tangki bensin, dan mau melakukan apa kalau sudah tiba di tujuan.
Investasi dan menabung juga memiliki karakteristik yang sama, dengan relasi ke tujuan keuangan. Nah, kita menabung dan investasi untuk tujuan apa?
Baca: Mencoba untuk bisa selalu konsisten pada rencana dan target tujuan keuangan
Memiliki tujuan, meski itu relatif pendek, membuat kita selalu bersedia dalam mempersiapkan apa yang diperlukan untuk mencapainya.
Dari mulai sumber daya atau bekal yang kita miliki saat ini, dari income yang kita punya, atau dari sumber apapun yang kita miliki saat ini, membutuhkan waktu berapa lamakah, apakah diperlukan “bekal” tambahan jika mau cepat? atau kita nikmati saja perjalanan ke tujuan tersebut dengan bekal yang kita miliki saat ini.
Dan tentu saja, dalam perjalanan itu kita akan mendapatkan pengalaman, baik dalam bentuk sukses atau gagal.
Baca: Antara Income, modal (capital), dan imbal hasil
Membuat tujuan keuangan, dengan secara harfiah menamai tujuan tersebut, bisa membantu banyak dari sisi psikis, dan membuat kita bisa lebih berkomitmen, dan memiliki intesi yang lebih, ini hanya contoh, misalkan kalau kita memiliki rekening di bank Jago, kita namai Pocket atau Kantong yang kita miliki dengan nama “Berlibur ke Bali”, “Dana Darurat”, “Tabungan Anak Sekolah” dan untuk tujuan itulah tabungan tersebut dibuat, tentukan berapa besar dan targetnya kira-kira yang diperlukan, kemudian lakukan kontribusi terhadap tabungan tersebut, lakukan otomasi jika diperlukan.
Hal yang sama bisa dilakukan untuk investasi, dan kebetulan saya menggunakan aplikasi Bibit, salah satu aplikasi investasi reksa dana yang saya gunakan saat ini, di Bibit kita bisa membuat banyak portofolio dengan komposisi aset yang berbeda-beda, dengan tujuan yang berbeda-beda, tergantung sejauh/panjang apa tujuan yang hendak dicapai.
Dan berlaku sama untuk aset lain seperti saham, saya sendiri menggunakan broker yang berbeda dengan alokasi aset yang berbeda, ada yang saham individu dan ada juga ETF (agak redundan dengan reksa dana, tapi ini bahasan untuk lain kali), memiliki akun broker saham berbeda, setidaknya menurut saya lebih bisa memaksimalkan mental accounting, bisa memetakan untuk apa melakukan investasi dengan broker tersebut, mungkin ini bisa berubah kalau ada aplikasi broker yang bisa membuat indexing sendiri, atau setidaknya folder yang bisa kita pisahkan emiten-emiten yang ada di dalamnya.
Baca: STAR — Review Aplikasi broker saham dari Samuel Sekuritas
Menamai tujuan, memiliki efek psikologis lebih, misalkan menamai tabungan atau investasi dengan nama “Sekolah anak”, ini, di saya sendiri, ini tujuan sekaligus tanggung jawab terhadap anak, sekolahnya, di masa mendatang, sebagai orang tua ini merupakan kebanggaan tersendiri.
Baca: Membuat keputusan-keputusan keuangan yang terkadang bisa membuat kita stress
Untuk mencapai tujuan ini bukan berarti tanpa hambatan, atau risiko, mengenali risiko, hambatan, yang mungkin ada adalah termasuk bagian dari mencapai tujuan tersebut, hambatan ini bisa dari diri kita sendiri atau faktor dari luar.